Saturday, July 4, 2009

Relativitas Keputusan Ekonomi & Percintaan


Misalkan, anda dihadapkan oleh 2 kondisi berikut ini. Pertama, anda memiliki gaji Rp 7 juta, sedangkan teman-teman di sekeliling anda memiliki gaji Rp 8 juta. Kedua, anda mendapatkan gaji sebesar Rp 6 juta, tetapi teman-teman di sekeliling anda hanya mendapatkan Rp 5 juta. Kondisi manakah yang membuat anda lebih bahagia?

Penelitian mengenai pertanyaan di atas membuahkan hadiah nobel untuk psikolog Daniel Kahneman dan Amor Tversky. Sebelum anda pribadi menjawab pertanyaan itu, mari kita lihat sejenak contoh lain relativitas dalam kehidupan kita yang lain. Dan Ariely, seorang behavioral economist, memberikan contoh menarik dalam bukunya, Predictably Irrational.



Gambar di atas adalah promosi berlangganan dari majalah Economist. Terdapat 3 pilihan berlangganan. Mata kita tertuju pada setiap pilihan. Pilihan pertama terlihat biasa. Akan tetapi, mengapa 2 pilihan selanjutnya memiliki tarif yang sama? Apakah Economist cukup bodoh sehingga memberikan harga yang sama pada 2 paket yang berbeda?

Dihadapkan pada situasi demikian, paket apa yang akan anda pilih?

Kemungkinan besar, anda akan memilih paket yang ketiga, print & web subscription. Setidaknya itulah yang terjadi pada kebanyakan orang ketika dilakukan eksperimen di MIT Sloan Business School.



Ketika dihadapkan 3 pilihan, 84 orang memilih print & web subscription, 16 orang memilih web subsciption. Dan seperti dugaan anda, tidak ada yang memilih print subscription. Untuk apa memilih paket ini ketika paket print & web subscription memiliki tarif yang sama? Mungkin itulah pikiran yang muncul di benak anda.

Untuk eksperimen kedua, pilihan kedua (print subscription) dihilangkan. Secara rasional, seharusnya tidak ada yang berubah. Sungguh menarik, ternyata orang yang memilih web subscription malah meningkat drastis menjadi 68 orang dan orang yang memilih print & web subscription menurun menjadi 32 orang.

Apa yang terjadi? Isi dan harga paket tidak ada yang diubah, tapi mengapa kecenderungan preferensi orang berubah banyak ketika satu pilihan disingkirkan?

Ketika dihadapkan 2 pilihan, kita berpikir lebih lama. Kita tidak tahu apakah, dengan tarif $59, web subscription merupakan penawaran yang lebih baik daripada print & web subscription yang bertarif $125. Namun, dengan memasukkan 1 pilihan pengalih (print subscription dengan harga $125), kita didorong secara naluriah untuk memilih print & web subscription karena kita mempunyai pembanding baru yang tidak jauh berbeda (memiliki tarif sama $125).

Sebagai manusia, kita memang terlahir untuk melihat segala sesuatunya secara relatif. Kita tidak hanya membandingkan antara yang satu hal dengan yang lainnya, tapi kita juga membandingkan sesuatu yang dapat dibandingkan secara mudah, dan menghindari membandingkan sesuatu yang tidak dapat dibandingkan secara mudah.

Fenomena seperti ini bisa diaplikasikan pada bagian kehidupan kita yang lain. Misalnya anda single, ingin terlihat ganteng dan berharap diperhatikan oleh wanita dambaan anda. Saran saya, beradalah pada lingkungan yang membuat anda terlihat ganteng. Dengan kata lain, memiliki teman yang slightly less atrractive dibandingkan anda akan membuat anda terlihat lebih outstanding. Tapi jangan berhenti sampai di sini, perjalanan masih panjang.

Pandangan relatif seperti ini kadang mempunyai beberapa efek samping. Jika kita hidup di lingkungan elit, kita terus merasa miskin. Jika kita belajar di antara orang yang pintar, kita terus merasa bodoh. Rumput tetangga selalu terlihat hijau dibandingkan rumput sendiri. Kita selalu merasa tidak puas jika dibandingkan dengan orang lain.

Berkaitan dengan topik ini, ada satu pertanyaan terakhir untuk anda. Menurut anda, lingkaran hitam mana lebih besar? Kiri atau kanan?


No comments: